Antara Iman dan Amin
Percakapan sebuah pasangan anak remaja
yg sedang tumbuh dewasa...sedang menghabiskan malam minggunya untuk dinner di sebuah
cafe terkemuka di daerah Kemang jakarta selatan...
Anisa : Makanannya enak ya sayang, kamu
tuh jago banget dalam hal mencari tempat makan yang enak
William : hah...? iya iya...makanannya enak kok ( menjawab dengan sedikit gugup )
Anisa : Apalagi minuman jus jeruk ini...kamu tuh pengertian banget, kamu tuh tau kalo aku suka banget sama jus jeruk dan nuansa cafenya ini looo...nyaman dan romantis banget, ditambah ada live music yg beraliran jazz...
Wiliiam : Aku udah mempersiapkan ini semua khusus buat kamu...
Anisa : Ooohhh yaaaa....???? Kamu itu baik banget sih sama aku...
William : hhhhmmmmm..............ini semua karena ada sesuatu yg ingin sekali aku omongin ke kamu...
Anisa : Apa itu sayang...?
KKKRRRRIIIINNNNGGG
( tiba tiba bunyi dering Hp anisa berdering )
Anisa : HHhmmm bentar ya sayang....aduuhh ganggu aja nihh ( sambil mencari HP didalam tas anisa )
Anisa : Haallooo...iya kenapa...? ( terlihat anisa sibuk berbicara dengan lawan bicara diHP )
( setelah 10
menit william menunggu , akhirnya selesai juga pembicaraan anisa dengan lawan
bicaranya di HP )
William : Siapa sayang yang telpon kamu..?
Anisa : Dari mama...Dia bilang minggu depan aku dan keluarga mau liburan ke yogyakarta dan katanya kamu juga harus ikut...mama bilang kamu mau dikenalin sama keluarga besar aku yang di yogyakarta....dan mama bilang disana juga kita akan jalan jalan ketempat wisata di yogya selama satu minggu full...karena sekarang lagi musim liburan juga...pasti seru deehhhh...
William : OOooohhhhh...
Anisa : Kamu bisa kan sayang...?
William : HHhmmm sebenernya yang mau aku omongin ke kamu juga ada hubungannya dengan ini...
Anisa : Ya terus apa yg mau kamu omongin ke aku...
William : HHhhhhhmmmmmmmmmmm.....( masih terdiam dalam kegalauan didalam hati dan pikirannya )
Anisa : Iya apa sayang mau kamu omongin ke aku ..?
*SUASANA
HENING*
William : Kita putus aja ya.....aku akui bahwa
aku benar benar mencintaimu dan terlebih didalam hatiku yg paling dalam
ternyata aku juga mencintai Tuhanku......’ Amin ’ kita memang sama, tapi ‘ Iman
’ kita beda...aku tak mungkin menjual cintaku kepada Tuhanku hanya untuk cinta
aku kepada seorang manusia dan aku tak mungkin memaksamu untuk mengkhianati
kepercayaanmu kepada Tuhanmu...dan aku pikir bahwa inilah jalan yang terbaik untuk kita....
( setelah
itu william bangkit dari bangkunya dan menarik cincin tunangan yang telah ia
sematkan di jari manis tangan kirinya, dan ia letakkan diatas meja )
William : Aku tau ini sulit bagimu...tapi bagaimanapun juga inilah kenyataan........SELAMAT TINGGAL SAYANG ( dan william pun pergi meninggalkan anisa sendiri di cafe tempat mereka dinner )
( Dan anisa
pun menangis daalam keheningan malam dan dalam perasaan yang tidak tau harus
berbuat apa....sang kekasih hati yg rencananya akan menjadi suaminya kelak
telah pergi meninggalkan ia seorang diri )
“THE END”
@ekkywatsonmambu
No comments:
Post a Comment